Senin, 21 Februari 2011

PHARMACEUTICAL CARE

PHARMACEUTICAL CARE
(Falsafah Praktek Farmasi)
Penggunaan obat demi tercapainya peningkatan kualitas hidup manusia yang bertujuan untuk :
- Menyembuhkan penyakit
- Mengurangi gejala penyakit
- Menahan/memperlambat proses penyebaran penyakit
- Mencegah penyakit/gejala penyaki
PERAN MENDASAR PROFESI FARMASI
- Mengidentifikasi Drug Related Problem (DRP)
- Mencegah Drug Related Problem
- Memecahkan Drug Related Problem

TUJUAN KONAS
Tujuan KONAS adalah untuk menjamin:
1. Ketersediaan , pemerataan, dan keterjangkauan obat esensial
2. Keamanan, khasiat dan mutu semua obat yang beredar serta penggunaan obat yang rasional.
3. Masyarakat terlindung dari salah penggunaan dan penyalahgunaan obat

KRITERIA PEMILIHAN DOEN

1. Memiliki rasio manfaat-resiko yang paling menguntungkan penderita
2. Mutu terjamin
3. Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan
4. Praktis dalam penggunaan dan penyerahan
5. Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh penderita
6. Memiliki rasio manfaat-biaya yang tertinggi yang berdasarkan biaya langsung dan tidak langsung

7 OUTPUT PENGADAAN EFEKTIF
1. Membeli obat-obatan yang tepat dalam jumlah yang tepat
2. Memperoleh harga pembelian serendah mungkin
3. Yakin bahwa seluruh obat yang dibeli standar kualitasnya diketahui
4. Mengatur pengiriman obat dari penyalur secara berkala (dalam waktu tertentu)
5. Menghindari kelebihan persediaan maupun kekurangan persediaan
6. Yakin akan keandalan penyalur dalam hal pemberian servis dan kualitas
7. Atur jadwal pembelian obat dan tingkat penyimpanan yang aman untuk mencapai total biaya rendah.

13 PRINSIP PENGADAAN PERBEKALAN FARMASI YANG BAIK
1. Pengadaan dengan nama generic
2. Pengadaan terbatas untuk DOEN dan daftar formularium
3. Pengadaan dalam jumlah besar
4. Kualifikasi dan pemantauan penyalur formal
5. Pengadaan yang kompetitif
6. Komitmen sumber tunggal
7. Kuantitas pesanan berdasarkan perkiraan kebutuhan kini yang terpercaya
8. Manajemen dengan pembayaran terpercaya dan keuangan yang baik
9. Transparansi dan prosedur tertulis
10. Pemisahan fungsi-fungsi kunci
11. Program QA produk
12. Pemeriksaan tahunan dengan laporan yang dipublikasikan
13. Laporan rutin pada kegiatan pengadaan

FUNGSI PENGADAAN HARUS TERPISAH
1. Pemilihan obat
2. Penentuan jumlah kebutuhan obat
3. Persiapan spesifikasi produk
4. Persetujuan supplier (prekualifikasi & postkualifikasi)
5. Penyesuaian dan penyerahan penawaran
Tanpa pemisahan fungsi, proses pengadaan akan lebih mudah terpengaruh oleh tujuan-tujuan tertentu. Dengan pemisahan fungsi tersebut memberikan kontribusi bagi profesionalisme dan pertanggungjawaban.







SISTEM PELAYANAN 1 PINTU
Adalah sistem dimana Instalasi Farmasi mempunyai garis koordinasi dengan apotek lain atau apotek pihak ketiga yang berdiri dilingkungan RS. Tanggung jawab dipegang oleh kepala IF RS.
Keuntungan efisiensi ruangan, penggajian tenaga farmasi, laporan lebih mudah terkoordinasi, meminimalisasi resiko kehilangan obat.
MENGAPA SISTEM DISTRIBUSI UNIT DOSE MEMUNGKINKAN TERLAKSANANYA PELAYANAN FARMASI KLINIK?
Karena sistem ini farmasis bertanggung jawab tidak hanya terhadap pengiriman produk obaat yang telah disiapkan secara hati-hati kepada pasien yang aman, akurat dan tepat waktu, tapi juga untuk pemantauan secara prospektif semua terapi obat yang dianjurkan untuk mendapatkan dosis yang sesuai antar terapi dengan kondisi pasien, efektivitas biaya terapi dan potensi untuk interaksi obat.

ANALISA VEN
Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi penggunaan dana obat yang terbatas yakni dengan mengelompokkan obat berdasarkan dampak tiap jenis obat pada kesehatan
- V (Vital) => kelompok obat penyelamat hidup (life saving drug), obat untuk pelayanan kesehatan pokok (vaksin), obat untuk mengatasi penyakit-penyakit penyebab kematian besar.
- E (Essential) => kelompok obat yang bekerja kausal (bekerja pada sumber penyebab penyakit)
- N (Non Essential) => merupakan obat-obat penunjang, yaitu obat yang kerjanya ringan dan biasanya digunakan untuk menimbulkan kenyamanan atau untuk mengatasi keluhan ringan (vitamin)

ANALISA ABC / PARETO
Disusun berdasarkan observasi dalam pengadaan persediaan obat, yang paling banyak ditemukan adalah tingkat konsumsi pertahun hanya diwakili oleh relative kecil sejumlah item. Analisa ABC mengelompokkan item obat berdasarkan kebutuhan dananya, yaitu :
a. Kelompok A => kelompok jenis obat yang jumah nilai rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan sekitar 70% dari jumlah dana obat keseluruhan
b. Kelompok B => kelompok jenis obat yang jumlah nilai rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan dana sekitar 20% dari jumlah dana obat keseluruhan.
c. Kelompok C => kelompok jenis obat yang jumlah nilai rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan sekitar 10% dari jumlah dana obat keseluruhan.
Jika kedua metode digabungkan :
A B C
V VA VB VC
E EA EB EC
N NA NB NC

7 FUNGSI PERSEDIAAN
1. Untuk menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman barang yang dibutuhkan oleh RS.
2. Untuk mencegah resiko jika barang yang dipesan kualitasnya tidak baik sehingga harus dikembalikan.
3. Untuk menghilangkan rssiko kenaikan harga barang.
4. Untuk mendapatkan keuntungan dari pembelian
5. Untuk menyiapkan nbahan atau obat yang dimasukan secara musiman sehingga RS tidak mengalami kesulitan bila bahan tersebut tidak ada dipasaran
6. Untuk memberikan pelayanan bagi pasien (kelengkapan dan ketersediaan obat)
7. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas. (quantity discount)






KATEGORI DRP
1. Tidak tepat indikasi
Misalnya : pada pasien demam berdarah diberikan obat penurun panas (Paracetamol, Asetosal)
2. Tidak tepat regimen (dosis, cara pemberian)
Misalnya : Obat – obat maag tidak tepat diberikan setelah makan.
3. Tidak tepat obat
Misalnya : Paracetamol tidak tepat untuk pasien gagal ginjal
4. Adanya interaksi obat
Misalnya : Pemberian Tetracyclin diberikan dengan Antasida (terutama yang mengandung unsur Calcium dan Aluminium) akan mengurangikerja Tetracyclin, karena terjadi ikatan kompleks dengan Tetracyclin yang tidak dapat melarut dalam cairan gastro – intestinal.
5. Masalah karena efek samping obat
Misalnya : Obat jantung dapat menyebabkan batuk jadi perlu ditambah obat batuk dan akan memberikan efek samping yang lain
6. Tidak mendapat obat
Misalnya : tidak mempunyai uang, obat kosong, obat tidak diminum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar